18 Maret 2013 (Suara untuk Abang)

Posted by Bumi Kedua , Sunday, 21 April 2013 00:28

Di bulan yang tak sempat purnama begitu pula cintamu.
Maret pun akan segera pergi meninggalkanmu, meski kenangan tak akan bisa ditelan tanah.
Kami sudah melewatinya di bumi. Bagaimana dengan engkau?
Ada kah seribu tahun sudah lalu, atau gelap sepimu tak kenal waktu?

Kemudian aku berlari; Kaki, isi kepala dan roh.
Kau, dimana sepagi ini? Dan, Kau: Di Bumi dikenang,
Dan Aku; Sisa tulang daging darahmu: tak abadi.

Aku mencintaimu, mungkin ini alasannya.
Mengapa setiap tangisan harus kulepaskan tiap kali mengingatmu, atau kadang aku tahan sampai disini. di ujung kerongkonganku, sampai airmata mengeras membanting banting kepalaku. 

Ya, aku merindukanmu. 
Seandainya waktu bisa menggilas semuanya. 
Tapi bagaimana mungkin,
Aku adalah sisa tulang, daging darahmu, juga suaramu.

Suaramu.