Kejut

Posted by Bumi Kedua , Sunday, 20 March 2011 10:00

Yang tergelinding berarakan mengalir, Kau puisi malam yang berdentum kejut-kejut.
menutup-nutup khawatir sembunyi-sembunyi.
Inilah negeri tuan yang kuncupnya mengakar lontar-lontar getar lapar.
Mulut-mulut dibalut takut yang semakin larut
Ada yang ditangkap malam dari jalan-jalan.
Ada yang memandu, bendera terkibar. Oo warna silau beradu-adu.
kau yang menaruh rindu pada bulan. bulan yang didandan.

0 Response to "Kejut"

Post a Comment